Pada uji minyak sebanyak 5 gram
dan ditambahkan dengan larutan KOH 0,5 N
berwarna putih ada terdapat gelembung minyak. Kemudian minyak dan larutan KOH
dipanaskan selama 15 menit tidak ada gelembung dan berwarna putih bening.
Kemudian setelah itu, didinginkan sehingga terdapat gelembung – gelembung
minyak. Setelah itu ditambahkan indikator PP sebanyak 3 tetes, warnanya berubah
menjadi merah muda (merah jambu). Setelah di campur dengan larutan HCl sebanyak
43 ml warnanya menjadi putih keruh kembali pada warna semula.
Pada uji air sebanyak 5 gram
air dan ditambahkan dengan larutan KOH 0,5 N dan di panaskan melalui waterbath
sehingga menghasilkan berwarna putih bening. Kemudian setelah itu, ditambahkan
indikator PP sebanyak 3 tetes dan warnanya berubah menjadi merah muda ( merah
jambu ). Kemudian tambahkan larutan HCl sebanyak 44 ml sehingga menghasilkan
warna seperti semula yakni putih bening.
Pada literatur disebutkan
bahwa Apabila sejumlah
sampel minyak atau lemak disabunkan
dengan larutan KOH berlebih dalam alkohol, maka KOH akan bereaksi dengan
trigliserida, yaitu tiga molekul KOH bereaksi dengan satu molekul minyak atau
lemak, warna sesudah di titrasi menggunakan indikator PP yaitu merah muda. Larutan alkali yang
tinggi ditentukan dengan campuran menggunakan HCL sehingga KOH yang bereaksi
dapat diketahui.
Berikut angka penyabunan:
(44-43) x 0,5 x 56
5 gr
1 x 0,5 x 56
5
28
5
= 5,6
Terdapat
perbedaan hasil pengamatan antara minyak dan air dengan bahan dan konsentrasi
yang sama yakni pada warna yang muncul,
berikut beberapa perbedaan :
1. setelah
minyak dipanaskan warnanya berubah menjadi putih, sedangkan pada air brubah
menjadi putih bening.
2.
setelah minyak ditambahkan HCL warna
yang dihasilkan putih keruh, sedangkan pada air warna yang dihasilkan putih
bening atau kembali semula.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar