Mekanisme Pernapasan
Paru-paru letaknya menempel pada
tulang rusuk bagian atas pada rongga dada. Udara yang dihirup karena ada
tekanan akan masuk kedalam kantung udara dan didistribusikan kembali masuk atau
keluar dari paru-paru. Distribusi udara karena aktivitas kontraksi otot
pendukung pernapasan pada unggas ada dua cara, secara inspirasi dan ekspirasi
(Neheim et al., 1979).
Berbeda dengan mamalia,
unggas mempunyai paru-paru lebih kecil sehingga memerlukan pendukung yang
berupa kantung udara dan rongga tulang (North, 1978). Mekanisme kerja
pernapasan pada ayam dengan bantuan kantung udara dengan dua cara, yaitu pada
waktu istirahat dan pada waktu terbang:
Istirahat. Pada waktu istirahat saat inspirasi, costae
bergerak ke arah cranioventral, sehingga cavum thornealis
membesar, paru-paru mengembang dan udara masuk ke dalam paru-paru. Pada saat
ekspirasi, costae kembali pada kedudukan semula, cavum thornealis
mengecil, paru-paru mengempis dan udara keluar. Beberapa otot yang berfungsi
pada ekspirasi adalah musculus intercostalis internus, musculus rectus
abdominis, musculus obliquus abdominis externus dan musculus transversus
abdominis.
Terbang. Pada waktu terbang yang berfungsi adalah saccus
interclavicularis dan saccus axilaris. Apabila sayap diturunkan saccus
axilaris terjepit, sehingga saccus interclavicularis menjadi
longgar, begitu pula sebaliknya apabila sayap diangkat saccus axilaris
membesar dan saccus interclavicularis mengecil. Pada peristiwa ini akan
mengakibatkan terjadinya pergantian udara pada paru-paru (Radiopoetra, 1991).
Paru-paru pada mamalia pertukaran oksigen denagn karbondioksida terjadi di kantung mikroskopis yang terdapat di paru-paru yang kemudian disebut dengan alveoli. Sedangkan pada paru-paru ayam, pertukaran gas terjadi di dinding mikroskopis tubulus, yang biasa disebut dengan kapiler udara.
Sistem pernapasan ayam lebih efisien dibandingkan pada mamalia. mentransfer oksigen lebih dengan masing-masing pernafasan. Ini juga berarti bahwa racun dalam udara juga ditransfer lebih efisien. Ini adalah salah satu alasan mengapa asap dari teflon beracun untuk aves, tetapi tidak untuk mamalia pada konsentrasi yang sama. Ketika membandingkan ayam dan mamalia dengan berat yang sama, ayam memiliki tingkat pernafasan yang lebih lambat. Respirasi pada ayam memerlukan dua siklus pernafasan untuk memindahkan udara melalui sistem pernapasan keseluruhan. Dalam mamalia, hanya satu siklus pernapasan diperlukan.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar